“Sungguh besar setia-Mu, nyata disepanjang hidupku, darah-Mu telah layakkan kehidupanku.. Tiiada kata yang bisa, lukiskan indahnya Kau Tuhan, bagi-Mu s’gala pujian dan kemuliaan” -Lebih Dalam Ku Menyembah-
I do not know how to describe it, but this day I realize how great is our God. He tells me through His words everything I need, and through that, I’m full from hunger and thirst of His spirit.
Beberapa hari belakangan ini, saya merasa ada yang kosong dari dalam diri saya. I’m looking for that hurt feelings but I find nothing. Mungkin kata – kata ini yang paling tepat menggambarkan apa yang saya rasakan. Saya tahu banyak hal yang “salah” terjadi di kehidupan saya. Seseorang yang menghilang, persahabatan yang mulai tidak stabil, teman – teman yang mulai mengacuhkan sekolah, bisnis orang tua yang tidak berjalan semestinya, pola hidup sehat yang mulai kacau. Walau I’m not fully responsible with that things, dan bisa saja saya acuh, tapi relung hati saya memilih untuk peduli. Otak ini sebenarnya berputar keras untuk mencerna satu – per satu masalah, tapi yang saya rasakan bukan stres seperti saat biasanya saya rasakan ketika masalah datang bertumpuk-tumpuk. Walaau saya tahu dan sedih tentang masalah itu, saya merasa ada ketenangan yang berbeda.
Ya, akhir-akhir ini juga saya memulai pelayanan saya kepada Dia. Dari situ saya mencoba untuk mengenal Dia lebih dalam lagi. Memuaskan setiap keinginan hati saya untuk mendengar kata – kataNya yang menguatkan. Saat – saat itu I find nothing. Tapi pagi ini saya sadar betul tentang setiap kata yang dia berikan tertuju pada saya. Saya mau berbagi tentang cara saya bersaat teduh, saudara. Mungkin sebagian dari saudara merasa saat teduh itu hanya omong kosong, buang-buang waktu. Ada beberapa dari saudara belum mengerti tentang saat teduh sendiri. Saya pun belum benar- benar mengetahuinya, tapi ini yang saya lakukan.
Pagi merupakan waktu yang saya pilih. Dengan durasi kurang lebih setengah jam, saya akan mencari ruangan yang tenang. Saya akan memulainya dengan bernyanyi, lagu rohani apapun yang masuk dalam otak saya. Lalu saya akan berdoa singkat, meminta agar Tuhan berkata-kata kepada saya. Setelahnya saya membaca buku renungan harian dengan membaca setiap ayat-ayat yang tercantum. Tutup lagi dengan doa. Sederhana bukan?
Dari kegiatan sederhana yang baru saya lakukan 10 hari ini, saya dikuatkan. Saya merasa segala sesuatu akan berjalan sempurna selama Allah ada dipihak saya. Dan dari rasa itu pula saya ingin berbagi kisah ini kepada saudara, dan berharap saudara merasakan hal yang sama bahkan lebih hebat. Tuhan memberkati!!
-glad-